A. Spesifikasi
Produk / Jasa
Spesifikasi
didefinisikan sebagai uraian yang terperinci mengenai persyaratan kinerja
(performance) barang/jasa atau uraian yang terperinci mengenai persyaratan
kualitas material dan pekerjaan yang diberikan penyedia (conformance)
barang/jasa
Uraian spesifikasi
hendaknya memenuhi 5 W + 1 H. What
mengandung unsur kualitas dan kuantitas barang/jasa. When mewakili waktu. Where
mengandung unsur lokasi. Who
menyangkut target kelompok penyedia yang dapat mengadakan barang/jasa. How menunjukkan cara yang tepat untuk
menjamin value barang/jasa yang didapatkan. Terakhir Why mewakili keterikatan
barang/jasa dengan sasaran kegiatan.
-
Spesifikasi Performance
Spesifikasi
performance ditandai dengan penggunaan kriteria kinerja. Misalkan kebutuhan
pendingin ruangan pertemuan 10×10 m maka ditetapkan spesifikasi kinerja berupa
suhu terendah ruangan 20oC dan suhu tertinggi pada kondisi kapasitas penuh
22oC. Disini didorong keahlian penyedia dalam menjamin kinerja yang dibutuhkan.
Spesifikasi
performance lebih dianjurkan karena lebih mudah disusun dan mampu menjamin
tercapainya kebutuhan. Kriteria performance berorientasi pada kinerja tidak
hanya tampilan fisik dari barang/jasa, ini berdampak pada tingkat pengendalian
yang lebih mudah.
Untuk
barang/jasa penyedialah selalu lebih ahli dibanding user. Dengan spesifikasi
performance penyedia akan terpacu memberikan inovasi terbaiknya bebas dari
keterbatasan pengetahuan user. Kemudian resiko terbesar ada pada penyedia,
artinya resiko kegagalan kinerja ditanggung penyedia. Ini memudahkan user dalam
mengendalikan kontrak.
Kendala yang
dihadapi dengan spesifikasi performance adalah kesulitan dalam evaluasi
penawaran untuk pengadaan yang berbeda, meski barang/jasanya sama. Penyedia
memerlukan sumber daya yang lebih terkait waktu dan keahlian dalam
mempersiapkan tanggapan rinci penawaran. Tidak adanya detail persyaratan teknis
membuat proses evaluasi teknis memakan waktu lama. Resiko lain adalah tidak
selalu menjamin user mendapatkan barang/jasa sama persis seperti diharapkan. Untuk
itu beban pengujian kinerja harus dilakukan oleh user.
-
Spesifikasi Conformance
Mudah dikenali
melalui adanya kriteria detail. Meski begitu sesuai dengan ketentuan P54/2010
spesifikasi tidak diperbolehkan mengandung unsur rekayasa yang menghalangi persaingan
seperti mengarah kepada produk tertentu, kecuali untuk suku cadang.
Contoh 1 : Spesifikasi Conformance AC :
Quantity : 4 unit
Pendinginan Kapasitas: 9000
Timer
Pemurni udara: Air Purifying System
Remote Control: Yes
Konsumsi Daya: 800 Watt
EER (Btu / JW): 1PK
Garansi: 1 Tahun (Parts & Jasa) 3 Tahun
(Kompresor)
Kelebihan
spesifikasi conformance adalah mampu menjelaskan secara rinci persyaratan
teknis dan fisik dalam dokumen pemilihan dan kontrak. Bagi user yang memiliki
keahlian atau spesialisasi pada barang/jasa yang diadakan, spesifikasi ini
tepat digunakan. Alasannya user dapat mengendalikan resiko dan memastikan
barang/jasa yang didapat persis sesuai dengan yang disusun. Evaluasi teknis
menjadi sangat mudah karena kriterianya rinci.
Kelemahan
spesifikasi conformance terletak pada seberapa jauh penguasaan detail
spesifikasi dari user. Begitu user tidak ahli dalam barang/jasa yang diadakan
maka kontrol sepenuhnya ada pada penyedia. Tidak jarang spesifikasi yang disusun
justru mengulang hal-hal yang sudah sangat dipahami oleh penyedia. Sering
terjadi spesifikasi yang digunakan adalah spesifikasi lama tanpa melakukan
penyesuaian terkait lokasi dan waktu.
B. Segmentasi
Produk / Jasa
Segmentasi Pasar
adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk
kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan
definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan
tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar
adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang
orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan
pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar
agar proses segmentasi pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat
bagi perusahaan, yaitu:
·
Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut
dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar
tersebut.
·
Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut
dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara efektif.
·
Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan
bila dilayani.
·
Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua
program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat
efektif.
Kebijakan
segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria tertentu.
Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi.
Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan pasarnya
atas dasar
:
-
Segmentasi Atas Dasar Geografis
Segmentasi pasar
ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti
negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal ini
perusahaan akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan
perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
-
Segmentasi Atas Dasar Demografis
Segmentasi pasar
ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar kedalam kelompok- kelompok
yang didasarkan pada variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin,
besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
-
Segmentasi Atas Dasar Psychografis
Segmentasi pasar
ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen kedalam kelompok- kelompok yang
berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, berbagai ciri kepribadian, motif
pembelian, dan lain-lain.
C. Analisis
Situasi Pasar
Perubahan
situasi pasar belakang ini banyak disebabkan oleh adanya perubahan kebutuhan
pembeli, teknologi yang semakin berkembang, berubahnya kekuatan sosial ekonomi,
dan kegiatan persaingan antar produsen.
Menurut Cravens
(2000), Analisa situasi pasar persaingan adalah langkah pertama dalam merancang
strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini
dilakukan setelah strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi
yang diperlukan. Penilaian situasi biasanya pendefinisian dan penganalisaan
pasar, dan analisa pesaing.
Sebelum membahas
tentang analisis pasar, alangkah baiknya untuk mengetahui sedikit gambaran
tentang orientasi pasar. Orientasi pasar secara umum ada dua jenis. Pertama
untuk memenuhi kebutuhan atau market driven. Contohnya kebutuhan sehari-hari
akan berita, kirim pesan, dll. Kedua cenderung mengedukasi pasar atau
menciptakan pasar, market driving. Sebagai contoh, dahulu orang tidak
membutuhkan teknologi 3G dan video call, tetapi dengan edukasi produk kini
sudah menjadi kebutuhan. Sebuah produk tentunya bisa memilih antara keduanya,
atau gabungan antara keduanya. Orientasi market driving lebih cocok untuk untuk
dunia internet. Kata kuncinya adalah inovasi. Bagaimana membangun inovasi
dengan menciptakan ceruk pasar sendiri yang bersifat niche.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menganalisis pasar :
-
Luas Pasar
Luas pasar bagi
perusahaan tidak selalu berarti penjumlahan seluruh populasi penduduk. Populasi
penduduk tidak selalu berarti populasi pasar. Populasi pasar (Market
population) atau sering disebut sebagai potensial pasar adalah keseluruhan
permintaan terhadap produk tertentu pada wilayah dan periode waktu yang berbeda
pula. Tidak semua potensi permintaan tersebut mampu dicapai (accesable) atau
dilayani oleh industri produk tertentu (keseluruhan perusahaan sejenis). Dan
juga tidak semua total pasar tersebut sesuai dengan kapasitas total perusahaan maupun
tujuan perusahaan, bagi pasar potensial ini merupakan bagian pasar yang
tersedia (available market) bagi perusahaan.
-
Analisis Potensi Pasar (Market Share Perusahaan)
Bagian pasar
yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan dengan penjualan
seluruh industrinya (total penjualan perusahaan yang sejenis) dikenal sebagai
Market Share. Sehingga dapat dikatakan bahwa market share merupakan proporsi
kemampuan perusahaan terhadap keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk
penjualan perusahaan itu sendiri. Tingkat market share ditunjukan dan
dinyatakan dalam angka prosentase. Atas dasar angka tersebut dapat diketahui
kedudukan perusahaan dan juga kedudukan pesaing-pesaingnya dipasar. Sehingga
seringkali tingkat market share dapat dipergunakan dalam pedoman atau standart
keberhasilan pemasaran perusahaan dalam kedudukannya dengan pesaing-pesaingnya.
Market-Share yang merupakan indikator perusahaan yang mampu menjelaskan tentang
kemampuan perusahaan menguasai pasar dan kedudukan (posisi) perusahaan di pasar
persaingan.
-
Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threat). Perencanaan strategis
harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan,
peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan
analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah
Analisis SWOT (Rangkuti, 2005:19).
a. Strategi SO
Strategi ini
dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah
strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman
c. Strategi WO
Strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada
d. Strategi WT
Strategi ini
didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman Analisis SWOT adalah penilaian
terhadap hasil identifikasi situasi, untuk menentukan apakah suatu kondisi
dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman (Tripomo,
2005:118).
a. Kekuatan (Strenghts) Situasi internal organisasi
yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi, yang
dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman.
b. Kelemahan (Weakness)
adalah situasi internal organisasi dimana
kopetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk menangani
kesempatan dan ancaman.
c. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal
organisasi yang berpotensi menguntungkan.
d. Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal
organisasi yang berpotensi menimbulkan kesulitan.
D. Analisis
Pesaing
Pesaing adalah
perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip
dengan produk yang ditawarkan. Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya
persaingan yang sehat. Manusia pesaing adalah orang - orang yang secara sadar
berlatih dan bekerja keras untuk bersaing dan memenang-kan persaingan itu.
Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan
perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa maupun
harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk hidup
rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi sejarah
manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan dan manusia
memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan. Persaingan telah
menciptakan ego dan ketahanan diri untuk selalu survive dalam kehidupan yang
keras ini.
Dalam dunia
persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak mungkin,
baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan
laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi
perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus
mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:
- Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
- Harga yang ditawarkan
- Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
- Promosi yang dijalankan
- Rencana kegiatan pesaing ke depan
Untuk
mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis
pesaing dengan cara :
-
Mengidentifikasikan pesaing
-
Menentukan sasaran pesaing
-
Identifikasi strategi pesaing
-
Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
-
Identifikasi reaksi pesaing
-
Strategi menghadapi pesaing
Bentuk
persaingan dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu :
1. Persaingan merek, adalah produk-produk atau jasa
yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol
Sosro dan Fres Tea.
2. Persaingan industri, adalah persaingan dalam satu
industri, tidak hanya satu produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya
tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu
pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.
3. Persaingan bentuk, adalah persaingan dalam bentuk
produk yang sama. Misalnya persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra,
Yogurt, dan lain-lain.
4. Persaingan generik. Adalah persaingan umum pada
semua industri, misalnya antara Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan
lain-lain.
E. Strategi
Promosi
Ada dua tipe
dasar strategi promosi, yaitu push(ing) strategi dan pull(ing) strategi.
Pushing
strategi, perusahaan dengan menggunakan personal selling berusaha mempromosikan
produknya ke retailer dan wholesaler saja, tidak ke end user. Strategi ini
biasanya menggunakan cara pemberian insentf seperti diskon(beli banyak),
materi-materi promosi, dan kerja sama iklan.
Pulling
strategi, Iklan dan promosi penjualan merupakan contoh strategi pull ini.
Dimana produsen berusahaa menciptakan product awareness sehingga konsumen akan
mencari produk tersebut ke retailer. Kedua strategi ini sering kali dilaksanakansecara
bersamaan, unuk memberi efek yang lebih besar.
F. Media Promosi
Berbasis TI
-
Advertising / Iklan
Advertising
merupakan bentuk promosi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk serta
mengingatkan. Product advertising merupakan promosi yang mengiklankan produk
atau jasa. Institutional advertising merupakan promosi yang mengiklankan
konsep, ide, atau falsafah dari suatu institusi. Primary demand advertising
Periklanan yang berusaha mendorong permintaan untuk jenis produk tertentu tanpa
menyebutkan merk atau nama produsennya. Selective demand advertising yaitu
iklan dengan menyebutkan merk atau nama produsennya.
Iklan digunakan
untuk menjangkau konsumen dalam daerah yang cukup luas sering kali terpisah
secara geografis. Produk yang di iklankan bisa lebih didramatisir melalui effek
visual ataupun audio, seperti pemilihan warna, cahaya, suara dll. Iklan cukup
effektif digunakan sebagai cara untuk menciptakan awareness , knowledge serta
image terhadap produk. Tetapi disisi lain iklan membutuhkan biaya besar, serta
tidak bisa diadaptasikan untuk individu tertentu, serta sangat sulit untuk
mengukur efektivitas iklan.
-
Sales Promotion
Sales promotion
atau promosi penjualan merupakan imnsentif yang diberikan dalam jangka pendek,
untuk meningkatkan permintaan/penjualan produk. Yang menjadi sasaran dari sales
promotion ini bisa pedagang (grosir atau eceran), konsumen, atau malah tenaga
penjual dari perusahaan sendiri. Trade promotion, atau promosi dagang,
merupakan aktivitas untuk mendorong tenaga penjuala serta distributor agar
menjual produk dengan lebih agresif. Sedangkan promosi penjualan yang ditujukan
ke konsuemen biasanya berupa pemberian voucer, diskon, sample, kontes dll.
-
Public Relation
Public relation
(PR) merupakan kumpulan aktivitas/fungsi yang cukup beragam yang menjembatani
perusahaan dengan publik (pelanggan, pekerja, masyarakat, stockholder,
pemerintah, dll.) PR merupakan satu bentuk promosi tidak langsung, tetapi
sangat effektif. PR yang baik akan mengikatkan prestige perusahaan serta citra
perusahaan di mata publik. PR menggunakan beberapa bentuk komunikasi antara
lain : konferensi pers, mengeluarkan media/bulettin, menempatkan artikle di
media cetak dll. Publisitas berisi tentang organisasi atau produk, sama dengan
iklan juga, tetapi tidak ‘membayar’.
Ada beberap aktivitas yang tergolong PR, termasuk ::
· news releases
· pidato executive dan senior management
· peristiwa khusus (konferensi pers, company tours,
open house)
· written and audiovisual materials aimed at their
target market
· Identitas perusahaan (logo, stationery, brosur)
· public service (donatur, sponsorships )
· Web sites
-
Direct Marketing
Yang termasuk
dalam direct marketing antara lain direct mail, telemarketing, electronic
marketing, dan online marketing.
-
Sponsorships
Sponsorship
merupakan bentuk promosi yang ditujukan untuk menciptakan product awareness
serta menciptakan relationship. Perusahaan menggunakan sponsorship agar
memperoleh perhatian dari audience serta citra yang diasosiasikan dengan
aktivitas tertentu.
Anggota kelompok :
- Bayu Aji
- Dewi Amalia
- Dimas Santana
- Johannes Praskogery
SUMBER :